Senin, 15 Februari 2016

Catatan Perjalanan Swiss, Zermatt 2 Hari

Cerita ini berlanjut dari serita 10 bulan yang lalu, yang akhirnya saya menyempatkan diri kembali untuk menulis, oya sebelumnya saya sudah menceritakan kisah perjalanan kami di Turki (disini), Roma Italy (disini) , dan sekarang ini kisah kami saat berada di Zermatt Swiss.

Sabtu, 09 Mei 2015, Geneve , Switzerland (Swiss) 
Waktu sudah menunjukkan pukul 04.50 dan kami pun bergegas bangun untuk segera bersiap-siap, karena kami akan pergi ke Zermatt dengan menggunakan kereta dari Geneve yang jam 05.39. Tidak lupa membereskan koper, beres-beres backpack dan segera turun untuk check out. Pada saat check out kami diperingati oleh staf hotel, katanya jam segini itu waktunya orang-orang yang pulang dari nongkrong malam dan kebanyakan habis pada mabuk minuman, sehingga kami disarankan agar selalu melewati jalan besar dan hindari orang-orang yang bermaksud jahat.

Karena tergopoh-gopoh takut telat, begitu keluar hotel kami salah mengambil belokan, yang jadinya kami nyasar untuk jalan  menuju ke Geneve Station, sempat kami bertanya pada anak muda tapi merka tidak mengerti bahasa inggris dan bener saja mereka sedang mabuk. Untuknya di jam saya ada kompas dan saya ingat di peta bahwa untuk menuju stasiun itu adalah ke arah barat daya . Alhamdulilah, tak lama setelah mengingat-ingat patokan sampailah kami pada Geneve Station, dan kami tidak terkejar untuk naik kereta yang jam 05.39. Untungnya saja jadwal berikutnya ada yang jam 06.09, segeralah  kami membeli tiket melalui vending machine dengan menggunakan mata uang Swiss Franc dengan total CHF 48.

Setelah membeli tiket kami langsung menuju peron dan sambil menunggu kereta datang kami pun mencicipi hot chocolate dengan membeli di kios, soalnya udaranya cukup dingin sekitar 6 derajat celcius ditambah dengan hembusan angis yang menusuk tulang. Waktu menunjukan pukul 06.04 dan kereta pun sudah tiba, oya kami SBB CFF FFS Train (German: Schweizerische Bundesbahnen (SBB) , French: Chemins de fer federaux (CFF) , Italian: Ferrovie Federalie Svizzere (FFS)) dan teman-teman bisa melihat jadwal kereta nya disini 

Kami naik kereta dari Geneve menuju Brigg yang kemudian berhenti di stasiun Visp untuk berganti kereta dari Visp menuju Zermatt, sepanjang perjalanan kami disuguhi aneka pemanandangan yang spektakular seperti menyusuri Lake Geneva (Lec Leman) dan gugusan pegunungan yang berselimutkan salju. Perjalanan dari Geneve menuju Visp memakan waktu sekitar 2 jam 40 menit.



Istri saya sedang menikmati pemandangan di dalam Kereta
Pemandangan Lake Geneve yang memukau
Jam 08.41, kami pun sampai di Visp Station dan berganti kereta untuk selanjutnya menuju Zermatt. Disini kami bertemu dengan 3 orang pemuda pemudi harapan Indonesia yang sedang melancong juga, akhirnya setelah 9 hari berkelana kami bertemu juga dengan orang Indonesia mereka adalah Adisty, Nouvall dan Aldo, mereka sama-sama dengan kami akan pergi ke Zermatt dan langsung saling bertukar pengalaman. Perjalanan dari Visp menuju Zermatt kurang lebih 60 menit dan benar-benar disuguhi pemandangan yang menakjubkan yaitu berupa tataran pegunungan Alpen.

jam 09.50 kami pun sampai di Zermatt (Info Zermatt disini) , sebuah kota kecil di distrik Visp dan merupakan kota yang bebas polusi, disini kotanya hanya ada kendaraan yang dijalankan oleh tenaga listrik dan Kuda saja guna memelihara kondisi lingkungan agar tetap asri dan bersih dari polusi, Zermatt juga  manjadi salah satu akses untuk menuju ke Matterhorn. Matterhorn adalah salah satu gunung terpencil di tataran pegunungan Alpen yang berbentuk piramida dan merupakan salah satu puncak gunung tertinggi di pegunungan Alpen.

Begitu keluar dari Zermatt Station, kami langsung menuju Tourist Information untuk menanyakan arah ke Hotel dan beberapa tempat wisata yaitu Gornergrat dan Matterhorn Glacier Paradise. Setelah mendapat informasi kami pun segera menuju Le Petit Hotel untuk check-in (reviewnya) , hotelnya cukup jauh harus berjalan 7 menit dari stasiun Zermatt tapi hotelnya cozy dan nyaman serta mempunyai roof deck untuk melihat panoramic view of zermatt.

Istri berpose di depan Le Petit Hotel
View from roof deck, Zermatt Panoramic View
Selfie di roof top hotel
Setelah bebenah kami pun langsung keluar hotel dan menuju Gornergrat Bahn, ini adalah kereta untuk mencapai Gornergrat (Pegunungan berbatu di tataran pegunungan Alpen) di sini adalah spot yang tepat untuk melihat Matterhorn. Oya, awalnya kami inginnya pergi ke Matterhorn Glacier Paradise namun pada saat kami disana tempat tersebut sedang tutup dikarenakan sedang ada maintenance, jadi kami memutuskan untuk pergi ke Gornergrat. Dari Zermatt menuju Gornergrat itu memakan waktu sekitar 30 menit dan kembali disuguhi dengan pemandangan yang sangat memukau selama perjalanan. Tak lama kami sampai di Gornergrat dan langsung mengeksplorasi serta bermain salju.

Pemandangan selama perjalanan dari Zermatt menuju Gornergrat
Bersama teman baru nemu di perjalanan (ki-ka - Istri, saya, Aldo, Nouvall, dan Adisty)
Istri saya bermain salju, dengan background Matterhorn
Tak terasa 1 jam berlalu berfoto dan mengagumi maha karya Allah SWT serta bersyukur atas nikmat yang telah diberikan-Nya, kami pun harus mencari makan karena perut sudah tidak bisa berkompromi. Di atas Gornergrat ini ada sebuah restoran bernama 3100 Kulmhotel Restaurant, restaurant yang nyaman, cozy, dan yang pasti memiliki pemandangan yang spektakuler. Awalnya kami duduk-duduk di luar dengan suhu -3 derajat Celcius, tapi lama-lama dingin juga, akhirnya kami pun masuk ke dalam restoran yang ada penghangatnya. Harga makanan disini ternyata lumayan menguras kantong kami.

Restoran 3100 Kulmhotel Gornergrat
Di pojok ini kami menikmati pemandangan sambil mencicipi hot chocolate
Setelah makan kami pun kembali menjelajah ke area atas restoran untuk melihat panoramic view Gornergrat .


Pemandangan dari atas, tampak Restoran 3100 Kulmhotel dan Matterhorn


Tak lama, kami pun segera untuk naik kereta untuk kembali ke Zermatt dengan manggunakan Gornergrat Bahn, sebenarnya kita bisa menuruni Gornergrat dengan berjalan kaki sampai ke stasiun berikutnya, tapi begitu melihat medannya dan sepatu yang kami gunakan cukup licin untuk berjalan diatas salju, jadi kami mengurungkan niat dan lebih memilih menggunakan kereta.
Gornergart Bahn train,
30 Menit kemudian kami kembali di kota Zermatt langsung melanjutkan jalan-jalan santai keliling Zermatt. Kotanya kecil namun nyaman dan berudara segar serta memiliki bangunan-bangunan yang mempunyai gaya yang khas. Pada saat kami kesana, kotanya sepi dengan tidak begitu banyak turis. Biasanya turis akan datang pada saat summer dan winter (bila ingin bermain ski).

Zermatt dari roof deck Le Petit Hotel
Di salah satu pojok kota Zermatt
Selfie di tengah Zermatt Shopping Arcade
Tak terasa waktu pun sudah menunjukkan pukul 19.00 dan kami pun kembali mencari makan malam, kali ini kami mencoba nongkrong di salah satu bar di Zermatt dengan menu Beef Burger + French Fries + Tap water (Air keran) seharga CHF 16,5 ( Rp. 247.500,-) ini merupakan makanan kami yang termahal sepanjang kami berkelana di Eropa (hanya berupa burger dan kentang saja), terlebih menu yang kami pilih adalah menu yang termurah di bar tersebut, dan FYI di bar tersebut adalah penyedia makanan yang harganya cukup bersahabat dibanding restoran lainnya.

Jam 21.00 kami pun kembali ke hotel, karena udaranya saat itu dingin sekali dan berangin, membuat kami ingin menikmati hotel sambil beristirahat, terlebih besok jam 05.00 pagi kami sudah harus check out dan mengejar kereta untuk pergi ke Paris.

Yup, sampai disini dulu perjalanan kami di kota Zermatt - Swiss, selanjutnya saya akan men-share perjalanan kami di Paris France, masih Tahap pengetikan dan mengingat2)...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan Perjalanan Prancis, Paris 3 Hari

Cerita ini berlanjut dari cerita 16 bulan yang lalu, yang akhirnya saya menyempatkan diri kembali untuk menulis, oya sebelumnya saya sudah ...